Senin, 16 Juli 2012

Perintah Yang Digugurkan....




Dalam suatu pertemuan dan obrolan hangat dengan seorang teman dia bercerita kalau dia pergi dari rumah untuk menikahi pacarnya yang tidak direstui orang tuanya. Dalam pandangan ku memang pacarnya tidak mempunyai “cacat syar'i” hehe...., ini hanya soal pandangan dan kriteria manusia dalam memandang kehidupan. Dan itu pun juga yang jadi alasan temanku untuk lebih memilih isterinya (sekarang) dari pada orang tuanya, dia bilang orang tua tidak selalu benar. Spontan saya balik bertanya “lalu apakah orang tuamu salah?”, dia menjawab “tidak juga”. Dia melanjutkan jawabannya, “tapi saya laki-laki, yang sudah mampu menikah dan tidak butuh orang tua atau keluarga yang bertindak sebagai wali untuk menikahkan saya”. Jawaban ini terus mengusik benak saya....

Dia melanjutkan kisahnya, kalau sekarang hidupnya bahagia bersama dengan isterinya. Hmmmm..... bisakah kalimat itu aku maknai  kalau dia bahagia melawan orang tuanya????

Benarkah agama ini mengajarkan demikian? Setahuku ajaran ini adalah ajaran yang linier yang tidak bertabrakan satu sama lain. Lalu mengapa perintah ibadah (menikah) dibenturkan dengan perintah ibadah (taat kepada orang tua) yang lain? Tidak diperlukannya seorang wali nikah baginya dia pahami kalau dia boleh melawan orang tuanya.

Surat al-Isra' ayat (23) yang artinya “Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia”.

Perintah yang sama DIA tegaskan dalam surat an-Nisa' ayat (36), al-Ahqaf ayat (15), maryam ayat (32), luqman ayat (14)

Perintah taat kepada orang tua bukan perintah yang sederhana , perintah itu selalu disandingkan dengan ketaatan dan kewajiban menyembah kepada-Tuhan.

Nabi Muhammad SAW pun menegaskan dalam sabdanya, terdapat 3 amal yang paling utama dan dicintai Allah,(1) Sholat, (2) berbakti kepada kedua orang tua, (3) jihad di jalan Allah" (HR. Bukhori). Imam Bukhori meriwayatkan dalam  riwayat lain bahwa Ridla Allah terletak pada ridho orang tua dan kemarahan Allah terletak kepada kemarahan orang tua.

Masih banyak perintah lain untuk taat kepada orang tua. Dan dari sekian banyak perintah itu tak satupun kutemui bahwa perintah itu menjadi gugur ketika anak laki-laki telah dewasa.

Menikah merupkan penyempunaan separuh agama, maka sebagai suatu ibadah yang sangat tinggi nilainya seharusnya tidak melukai hati orang yang  di bawah telapak kakinya ada syurga. 

Ya Muqollibalqulub..., tsabbit qolbiii 'ala tho'atik. jagalah hati ini untuk selalu taat kepadamu. 
Wallahu a'lam

Gedung Sequis Center, lantai 9
Sudirman, Senayan Jaksel

Ibu...Seandainya tuhan ijinkan manusia bersujud selain kepada-Nya, aku ingin bersujud kepada mu”